SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda terus mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penyediaan ruang strategis yang layak dan representatif.
Salah satu terobosan terbaru adalah rencana pemanfaatan lantai dua Swalayan 88 di kawasan Juanda, yang akan diubah menjadi pusat UMKM Kota Tepian.
Hal ini disampaikan oleh Asisten II Sekretaris Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, yang menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan pimpinan utama Swalayan 88, Eris Rysdianto, terkait pemanfaatan ruang yang ada untuk pelaku UMKM lokal.
“Kami menangani urusan perdagangan, otomatis UMKM juga menjadi perhatian. Ketika terjadi krisis ekonomi pada 1998, yang tetap bertahan adalah sektor ekonomi mikro. Maka dari itu, kami dorong terus pertumbuhannya,” ujar Marnabas dalam kunjungannya, Kamis (17/7/2025).
Menurutnya, pengelola swalayan telah membuka diri untuk menyiapkan ruang di lantai dua dan bagian depan bangunan sebagai lokasi promosi dan penjualan produk UMKM. Dinas Perdagangan Samarinda juga telah merancang setidaknya 50 slot atau kios yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
“Tadinya saya hanya minta dua atau tiga UMKM saja yang bisa ditampung, ternyata bisa sampai 50. Ini luar biasa,” tambahnya.
Tak hanya sebagai pusat jual beli produk lokal, Marnabas juga menyebutkan bahwa area tersebut akan didesain menjadi ruang santai anak muda, lengkap dengan fasilitas pendingin ruangan (AC), agar masyarakat nyaman berkunjung dan berinteraksi.
“Kami izinkan buka sampai pukul 23.00 saja. Setelah itu tidak kami rekomendasikan lagi karena faktor keamanan,” ujarnya.
Untuk teknis seleksi dan pendaftaran UMKM yang akan menempati gerai tersebut, Pemerintah Kota masih melakukan pembahasan lebih lanjut bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Perindustrian.
Selain memberikan tempat, Pemkot juga mendorong kualitas produk UMKM agar mampu bersaing dengan produk nasional. Marnabas menegaskan pentingnya menjaga kualitas agar tidak mencoreng citra swalayan yang menjadi mitra promosi.
“UMKM kita harus naik kelas. Produk-produk seperti keripik atau tahu jangan kalah saing. Kalau kualitas jatuh, orang juga enggan datang lagi. Maka kita bantu pembinaannya secara profesional,” tegasnya.
Di sisi lain, Langkah ini disambut baik oleh Dinas Perdagangan Kota Samarinda. Kepala Dinas Perdagangan, Nurrahmani, menyatakan bahwa desain pusat UMKM ini sudah mulai dibicarakan bersama pemilik swalayan.
“Desainnya bahkan rencana di depan itu mau diratakan supaya mungkin masuknya gampang. Waktu itu bahkan mereka bilang tidak usah bayar, cukup operasionalnya saja. Jadi nanti UKM bisa standby di sini,” terang Yama sapaan akrabnya.
Nurrahmani menekankan bahwa produk yang ditampilkan tidak hanya makanan, tapi juga bisa merambah kerajinan tangan, wastra, dan batik.
“Bukan hanya makanan. Bisa juga ada kerajinan, wastra, dan batik di atas, apakah bisa diperluas atau ditata ulang. Hari ini kami mulai membicarakannya,” jelasnya. (*)